oleh

Terungkapnya Kasus Penimbunan BBM Bersubsidi Illegal Di kota Dumai

Pesisirglobalaktual.com: Pekanbaru-Riau,- Terungkapnya kasus penimbunan BBM bersubsidi illegal di kota Dumai, Riau sebagaimana telah dilaporkan Oleh DPP TEAM LIBAS di Polda Riau pada tanggal 19 bulan Februari 2024 dengan laporan nomor : 061/LAP-DPP-LIBAS.RI/RIAU/II/24 dan ditayangkan dibeberapa media online bahkan telah viral disosial media, yangmana bisnis illegal tersebut sudah beroperasi selama bertahun-tahun namun tidak pernah tersentuh hukum.

Kemudian Team LIBAS mengungkap dalam pemberitaan media online, dimana bos mafia BBM illegal Dumai akui bahwa benar memiliki gudang penimbunan BBM subsidi illegal di kota Dumai sebanyak 14 gudang, salah satu diantaranya milik oknum TNI AD/Rudal Dumai yang akrab dipanggil Ginting. Dan diakuinya beri jatah wartawan sebanyak 210 media senilai Rp 7 juta satu media perbulan, hal tersebut diakuinya saat menemui Team LIBAS di Pekanbaru pada hari jumat tanggal 15/3/2024. Ungkap Elwin Ndruru ketua umum DPP Team LIBAS, Senin 25/3/2024.

Diduga karena Team LIBAS menolak permintaan bos mafia pemilik gudang penimbunan BBM subsidi illegal yang datang dari Dumai untuk mediasi kibatnya, Team LIBAS dituduh lakukan pemerasan.

“Sebelumnya, pada bulan Februari 2024 saya pernah dihubungi Oleh beberapa oknum wartawan sebanyak 18 Orang dengan media yang berbeda-beda, mereka hubungi saya untuk bernegosiasi dengan saya terkait laporan tentang kasus BBM illegal di kota Dumai.

Namun karena mereka semua saya tolak, selama dua minggu waktu itu, setiap hari berturut-turut kadang malam mereka telpon saya bahkan jam 11:30 malam, ada oknum wartawan mengajak saya ketemuan bersama Oknum perwakilan Mafia BBM illegal tersebut dari Dumai tapi selalu saya tolak, sehingga sayapun sempat merasa sangat terganggu Oleh mereka sebab tujuan mereka semua sama, bahkan beberapa Oknum wartwan tersebut iming-iming saya jatah bulanan sebesar 5 jutaan perbulan agar operasi atau bisnis BBM subsidi illegal yang ada di kota Dumai bisa beraktivitas lancar tanpa gangguan, namun tawaran merekapun saya tolak.”

Selanjutnya, setelah satu bulan telah kami laporkan kasus BBM illegal tersebut ke polda riau, mereka kembali menghubungi rekan saya untuk meminta bertemu dengan kami di Pekanbaru, pada tgl 15/3/2024, saat pertemuan itu mereka meminta agar kami tidak melanjutkan laporan ke Mabes Polri dan mereka minta agar laporan di Polda Riau terkait kasus tersebut dicabut.

Namun karena kami menolak permintaan mediasi dari mereka saat itu, sehingga beberapa hari kemudian kamipun dikejutkan dengan pemberitaan media online yang menuduh kami melakukan pemerasan sebagaimana beritanya ditayangkan Oleh oknum wartawan media Potretone.com pada tanggal 21 maret 2024 berjudul “Diduga Oknum LSM Libas dan Medianya Lakukan Motif Pemerasan, Minta Rp. 1Miliar Untuk Perdamaian Agar Tidak Diviralkan.”

Ditambahkan, narasi dalam pemberitaan oknum media Potretone.com, sangat jelas keberpihakannya terhadap oknum mafia BBM illegal tersebut yang merupakan salah satu trik melakukan backing pada usaha bisnis BBM illegal dan diduga ikut menerima setoran bulanan. Dapat dinilai pada penulis oknum wartawan tersebut dalam isi beritanya yang menyebut “Di minta Dewan Pers dan Penegak Hukum harus teliti terkait dugaan motif pemerasan seperti ini dan harus cepat tanggap.Serta, bila ada laporan pengaduan masyarakat dari LSM ini ke Polda Riau dan Mabes Polri agar di abaikan dan jangan di hiraukan laporannya” sembari Elwin menunjukan berita oknum media Potertone.com tersebut.

Yang lebih mengejutkan lagi, selain diberitakan dimedia online bahkan diviralkan di akun-akun sosmed, salah satu akun Facebook Saudara Hondro, kemudian diancam akan disantet, dan jika santet tidak mempan maka ketua umum Team LIBAS bersama pengacaranya ditembak mati apabila tidak berhenti mengusut kasus BBM illegal di kota Dumai, Wow…!

“baru-baru ini kami dapat info pengancaman akan disantet, dan bila tidak mempan maka saya bersama pengacara saya ditembak mati apabila Team LIBAS tidak berhenti mengusut kasus BBM illegal di kota Dumai. Tadi malam saya dibungi oleh tim saya untuk memberitahu agar berhati-hati. sebab, ada info yang ia dapat dari teman, berupa ancaman menyuruhnya untuk menyampaikan kepada saya “sampaikan sama ketuamu jangan terlalu maju, kalau dia tidak berhenti dengan berita-berita terkait kasus penimbunan BBM illegal di Dumai maka dia akan dibunuh melalui santet atau ditembak mati bersama pengacaranya” Menurut informasi, ancaman tersebut berasal dari oknum TNI Korem”

Namun kami belum mengetahui pasti tentang isu pengancaman tersebut, sambung Elwin.

“Kemungkinan saja dugaan pengancaman itu benar-benar dilontarkan. Sebab, salah satu pemilik gudang penimbunan BBM illegal yang ada di kota Dumai itu adalah oknum TNI AD yang bertugas di Rudal Dumai, pada waktu kami investigasi di Dumai, saat itu oknum TNI tersebut sempat ribut dengan kami bahkan melakukan kekerasan fisik terhadap kami di Dumai waktu itu.

Kami dapat info ada abangnya intel tugas di Korem, peristiwa tersebut sudah kami laporkan langsung kepada Danrem, dan waktu itu Danrempun langsung menghubungi komandan Rudal Dumai, dan setelah 10 menit kemudian, katanya Komandan Rudal sudah menahan kedua pelaku yang melakukan pengeroyokan itu terhadap kami tetapi sampai saat ini kami belum dapat info seperti apa perkembangan yang dilakukan, sampai sekarang kami masih menunggu, bahkan kami telah melayangkan laporan ke Denpom I/3 Pekanbaru,” jelasnya.

Ketua umum DPP Team LIBAS, Elwin Ndruru. menegaskan, pihaknya tidak akan gentar, lebih baik mati dimedan pertempuran demi kebenaran dan keadilan hukum, pantang baginya mundur tegasnya.

Sumber : TEAM LIBAS

Sumber : Pesisirglobalaktual.com

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed